Yang namanya anak kos kadang rasa usil itu sudah seperti udara yang kami hirup sehari hari. "Tiada hari tanpa usil" mungkin seperti itulah moto yang pantas untuk menggambarkan kondisi kami selaku anak kos, apalagi kami adalah anak laki-laki yang butuh hiburan untuk menyamarkan rasa kerinduan kami kepada orang tua kami dikampung. Bahkan demi hiburan kami rela jual komputer, jual laptop, jual handphone dan lain-lain (hehe... becanda ya..). Ntah siapa yang mulai tapi rasa bosan yang kami alami membuat salah seorang teman kos kami mengusulkan untuk main jelangkung. Karena kondisi malam itu adalah malam jumat, aku dan beberapa temanku menolaknya. Kami menolaknya karena takut akan terjadi seperti di dalam film. tegas kami menolaknya, tetapi karena bujukan dari teman teman yang lain dan ejekan "penakut" yang diarahkan pada kami akhirnya kamipun menyetujuinya demi harga diri kami sebagai laki laki.
Semua dimulai ketika jam tangan menunjukkan pukul 23.00 setelah persiapan untuk permainan jailangkung selesai dipersiapkan. Maka dimulailah ritual pemanggilan arwah seperti di film. Jailangkung jailangset.. di sini ada pesta.. dst.. mantra mulai dibacakan. Setelah beberapa puluh menit berlalu tidak ada yang terjadi. Karena mulai bosan menunggu akhirnya kami putuskan untuk mengakhirinya dan pergi tidur ke kamarnya msing masing. Tinggalllah aku dan dua teman sekamarku yang mulai tidur keatas ranjang mereka masing masing.
Tiba-tiba terdengar ada suara yang sedang mencakar-cakar dinding kamar kami. Aku terbangun dan kulihat jam tanganku menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Aku heran dan mulai panik karena hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Selang beberapa menit terdengar ketukan keras dipintu kamar kos kami. Seorang temanku membuka pintu namun tidak ada siapa-siapa diluar. Kami mulai saling pandang dan mulai panik. kepanikan kami mulai menjadi jadi ketika pintu, jendela dan lemari ada yang memukul mukul dengan keras. kami ketakutan tapi juga tidak berani keluar karena takut akan apa yang ada diluar kamar. Kami hanya bisa menutup mata dan telinga kami sebisanya agar suara suara itu tidak terdengar dan tidak ingin melihat apa yang sedang memukul-mukul barang-barang kami.
Akibat iseng bermain jailangkung
4/
5
Oleh
admin blog