Rumah Kost Peminta Tumbal

Aku adalah seorang yang baru saja diterima untuk kuliah di suatu perguruan tinggi negeri. Bahagia sekali rasanya menjadi orang yang terpilih dari ribuan orang yang mendaftar. Langsung saja aku dan dua temanku membuat rencana untuk mencari kost yang bisa kami tinggali bertiga. Tentu saja akan lebih menyenangkan jika kami bertiga saja yang tinggal di sana. Kami bebas melakukan apapun tanpa terikat dengan peraturan yang biasa kami hadaoi dirumah kami masing masing dulu. tentu saja suma itu ada pikirku.. hehehe..
rumah kost peminta tumbal
Setelah cukup lama kami mencari rumah kost, akhirnya kami menemukan rumah kost yang ideal. Rumahnya besar, ada tiga kamar dan letaknya jauh dari keramaian serta satu lagi yang tak kalah penting yaitu harga sewa yang cukup murah. Rumah itu seperti syurga bagi kami bertiga karena akan bebas memutar musik keras-keras sesuai kesenangan kami yang sudah menjadi sahabat dekat.

Seiring berjalannya waktu, sepertinya semua mulai tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan. Kami yang awalnya selalu menghabiskan waktu bersama-sama kini mulai sibuk dengan urusan kuliah masing-masing. Bahkan saking parahnya, kami sangat jarang berkomunikasi sehingga memicu perselisihan diantara kami bahkan hanya karena hal sepele kami sering bertengkar. Mulai dari urusan mandi, membersihkan rumah bahkan sampai masalah menutup pintu pun kami beterngkar. 

Sekitar tiga bulan kemudian mulailah kami jarang pulang kerumah kost yang kami sewa bersama itu. Diantara kami ada yang menginap di kost teman, menginap di sekret organisasi bahkan ada yang menginap dirumah familinya. Hal itu membuat kami hanya sekitar 2 mingguan dalam sebulan kami berkumpul di rumah kost kami itu. 

Tibalah di satu moment dimana kami mulai merasakan keanehan bahkan cenderung menyeramkan terjadi di rumah itu. Kadang sapu jatuh sendiri, pagar rumah tertutup dan terbuka sendiri, suara keran air terbuka, suara orang sedang ngobrol, dan lain sebagainya pokoknya kost kami seperti ramai dipenuhi orang, padahal cuma kami bertiga yang tinggal di sana. Dan yang lebih parahnya lagi adalah dua teman saya sering sakit secara tiba-tiba, bahkan salah satu temanku malah sampai muntah darah. Tetapi begitupun kami berusaha untuk tetap positif tingking, mungkin karena kecapekan dan kurang istirahat makanya bisa jadi sakit.
Aku ingat sekali bahwa malam itu adalah malam jumat. Seorang temanku sedang ber telponan dengan pacarnya dan dia juga kadang ngobrol dengan ibu dari pacarnya. Dia sering melakukan itu ketika sedang tak ada urusan penting, mungkin untuk melepas rindu atau apalah aku juga kurang paham. Tapi malam itu memang beda dari biasanya, karena saat bertelepona dengan pacarnya, ibu pacarnya bertanya pada temanku kalau kami sedang melakukan apa di sana. Temanku menjawab bahwa kami hanya bertiga dan sedang berada di kamar masing-masing. Dengan sangat mengejutkan bahwa Ibu pacar teman ku itu berkata kalau ada yang sedang ngobrol disebelah temanku.

Temanku terkejut, lalu memanggilku dan temanku untuk mendengarkan permintaan dari ibu pacarnya agar kami malam ini tidur bersama dalam satu ruangan. ibu pacar temanku juga minta agar sudut-sudut rumah difoto untuk diberikan pada ibu pacar temanku esok harinya. Oya perlu kujelaskan sedikit bahwa ibu dari pacar temanku itu memang terkenal sebagai orang pintar di daerah tempat tinggalnya. 

Baca juga : Pojok kamar kos ku

Keesokan harinya temanku pergi kerumah pacarnya untuk menyerahkan foto-foto dari sudut rumah kost kami kepada ibu pacarnya. Dengan susana yang menegangkan si Ibu menceritakan apa yang dilihatnya melalui foto-foto itu. Diterangkan bahwa rumah kost kami banyak penunggunya dan dulunya adalah sebuah klinik dimana banyak mayat bayi yang tidak dikuburkan melainkan dibuang begitu saja ketempat pembuangan biasanya karena keguguran. Selain itu juga disana banyak pasien yang meninggal. Ibu pacar temanku mengatakan bahwa kami yang tinggal disana juga akan dijadikan tumbal dengan cara membuat kami untuk saling bunuh. Pantas saja baru beberapa waktu saja kami tinggal disana sudah merasakan saling benci, mungkin semua ini adalah perbuatan dari para penunggu rumah itu untuk menjadikan salah seorang atau bahkan kami semua untuk dijadikan tumbal mereka.

Takut sekaligus penasaran, akhirnya kami putuskan untuk mencari tahu tentang sejarah rumah kost kami kepada tetangga. Ternyata apa yang dikatakan Ibu pacar temanku itu benar bahwa rumah itu memang dulunya adalah sebuah klinik. Tetapi mereka tidak tahu sama sekali tentang mayat-mayat bayi yang dibuang begitu saja. Saat itu juga kami pun tersadar kenapa ada tiga kamar di rumah itu. satu kamar bekas ruang administrasi, satu kamar bekas ruangan apotek dan satu lagi kamar bekas ruangan rawat inap.

 Setelah mengetahui latar belakang rumah kost kami dan juga karena informasi yang diceritakan ibu pacar temanku bahwa rumah itu meminta tumbal maka kami putuskan untuk tidak lagi tinggal di sana. Salah satu temanku mengundurkan diri dari perkuliahan dan barang-barangnya dijual seperti laptop, handphone, televisi led, kasur, lemari dan lain sebagainya sedang aku dan temanku yang satu lagi untuk memutuskan utnuk mencari kost lain dan berlibur ketampat liburan yang menyenangkan sembari melupakan pengalaman horror yang baru saja kualami bersama teman-temanku.

Related Posts

Rumah Kost Peminta Tumbal
4/ 5
Oleh