Di Kebun Durian tetangga

Kisah seram melihat hantu ini terjadi di tanjung morawa tempat tinggalku sekitar 20 tahun yang lalu. Dimana saat itu sedang musim durian, dan tetanggaku mempunyai kebun durian. Sebuah takdir yang sangat menyenangkan bagiku yang masih duduk di bangku SMP Nurul Amaliyah tanjung morawa. Bagaimana bisa menjadi takdir menyenangkan bagiku? ya tentu saja aku bisa makan durian secara gratis, tahukan maksudku? hehehehe....
kebun durian berhantu
Aku lupa saat itu hari apa, tapi yang pastinya aku dan kakakku berencana saat pagi buta akan mendatangi kebun durian tetangga kami dan mencari durian sebelum si pemilik kebun bangun. Yah semacam serangan fajarlah. Malam hari itu kami persiapkan apa saja yang akan kami bawa untuk melancarkan aksi kami tersesebut. Memang ini bukan aksi pertama kami sih, sebelumnya juga kami pernah melakukan aksi serupa dan selalu lancar dengan hasil yang memuaskan.

Saat yang dinanti tiba, kami pun mengendap-ngendap agar aksi kami tidak diketahui tetangga kami lainnya saat kami menuju tkp. Harus berhati-hati karena jika ketahuan orang, maka kami akan dituduh sebagai maling dan bisa digebuki warga. Yah sebenarnya kami juga maling sih, tapi khusus durian saja kok. 

Kami mulai berjalan mengendap-endap melalui belakang rumah tetangga kami dengan penerangan dari sinar bulan. Perlahan kami menyusuri kebun singkong milik warga sekitar, melewati kebun pisang dan semak semak sebelum sampai ke tempat tujuan kami.

Setibanya di tkp, kamipun mulai melakukan pencarian dengan mengandalkan penciuman, sinar bulan dan telapak kaki kami. Satu buah kami dapatkan, lalu satu lagi kami dapatkan dan tiba-tiba "gedebuk" suara durian jatuh baru saja kami dengar. Sontak kakak ku berlari menuju sumber suara, sedangkan aku mencari posisi untuk mengawasi pemilik kebun, karena biasanya begitu ada suara durian jatuh maka si pemilik kebun akan segera datang. 

Kakakku masih sibuk mencari durian itu, sedangkan aku masih berdiri disebelah pohon pisang untuk mengawasi. Tak berapa lama kakakku berhasil menemukan durian yang tadi jatuh tapi dia malah terbengong saat melihatku. Tanpa berkata apa-apa kakaku berlari meninggalkanku sendiri. Aku bingung ada apa? apa si pemilik kebun sudah datang tanpa sepengetahuanku? atau apa??

Akhirnya seperti ditampar dengan keras tepat di wajah, aku langsung tersadar dimana aku sedang berdiri. Akupun menoleh kearah pohon pisang di sebelahku dan ternyata itu bukan pohon pisang melainkan pocong yang sedari tadi kujadikan tempat untuk memantau pemilik kebun durian. Terlihat jelas semuanya dimataku mulai dari kafan, ikatan dan kapas yang berada di.... Akupun berlari tanpa arah tak perduli dengan tetanggaku dan apa semak-semak berduri yang penting aku bisa pergi dari tempat itu. Setelah kejadian itu, kami kapok dan tidak lagi pergi ke sana untuk mencuri durian.


Related Posts

Di Kebun Durian tetangga
4/ 5
Oleh