Jangan Sembarangan Terima Pemberian Orang (1)

sekedarmisteri.blogspot.com | Cerita seram dari jogja - Laras.. yah sebut saja namaku begitu dan kali ini aku akan berbagi cerita pengalaman pribadiku saat mengunjungi kakakku yang baru saja melahirkan di jogja. Cukup seram juga sih dan bisa jadi pembelajaran buat kita semua untuk tidak sembarangan menerima pemberian dari orang lain.

Daripada aku buang-buang uang di luar negeri, lebih bagus aku habiskan cuti ku dijogja sembari mengunjungi Ibu dan kakakku yang baru saja melahirkan anak pertamanya. Sesampainya di sana aku bertemu dengan Ibu dan Kakakku serta bayi mungil bernama Rara yang masih berumur lima hari. Rara begitu lucu dan menggemaskan banyak orang termasuk aku. Banyak orang? ya, karena saat itu rumah Ibuku penuh dengan orang yang datang menjenguk dan memberikan banyak hadiah. Senang sekali melihat keakraban yang terbangun di masyarakat jogja itu.

Bukan hanya manusia, tapi juga makhluk tak kasat mata ikut berkunjung kerumah Ibuku. Terlihat olehku tante berwajah pucat, berambut panjang dan berpakaian putih datang dan melihat rara sambil tersenyum. Rara pun seolah bereaksi dengan suara bayinya, seolah mereka sedang ngobrol. Mungkin inilah bukti bahwa bayi memang bisa melihat makhluk tak kasat mata. Melihat mereka seperti itu, aku langsung mengambil rara dan menggendongnya. Tante pucat itu lalu tersenyum padaku dan lalu ia menghilang.  Selain itu ada juga om penunggu pohon asem dekat rumah ibuku datang berkunjung. Tapi karena badannya yang tinggi dan besar sehingga rumah ibuku terasa tak muat untuknya, si om hanya sebentar saja melihat lalu pergi lagi.

Semuanya berjalan normal dan terasa indah dengan datangnya penghuni rumah baru di kediaman ibuku yaitu rara. Tapi perasaaan bahagi itu hanya sebentar saja karena beberapa malam kemudian terjadi sesuatu yang mengerihkan di rumah ibuku. Secara tiba-tiba saja Rara menangis sejadi-jadinya tanpa sebab. Kakakku dan ibuku gagal menenangkan rara. Ntah apa yang terjadi kenapa rara seolah tidak mau dibujuk untuk diam. Semua cara sudah dilakukan tapi gagal menenangkan Rara. kakakku sampai menangis karena tidak tahu harus berbuat apalagi.

Rara terus menangis hingga waktu subuh tiba. Kami sholat subuh bergantian karena harus menjaga rara. Tibalah saat itu giliranku menjaga rara. Sama seperti sebelumnya, rara menangis meronta-ronta. Tangan dan kakinya seolah berusaha melepaskan diri dari belenggu yang mengikatnya. Akupun ber inisiaf menggendongnya, saat berhasil kugendong rara masih berontak dan memanjati tubuhku seolah ia ingin berada ditempat yang tinggi. Leherku dicengkram dan rambutku dijambak.

Bersama dengan keberhasilanku menggendong rara, terlihat juga olehku ternyata ruangan tempat rara tidur itu penuh dengan makhluk pendek bertaring yang sangat menyeramkan. bersambung ke Jangan Sembarangan Terima Pemberian Orang (2) 
cerita hantu dari jogja
Sumber gambar : google

Related Posts

Jangan Sembarangan Terima Pemberian Orang (1)
4/ 5
Oleh