Sulit sekali dinalar dengan logika bahwa seorang yang berpendidikan tinggi masih saja bisa terkena gendam lalu engan mudahnya mengikuti apa perintah dari pelaku gendam tersebut. Aneh saja bagiku, seorang yang lulusan dari ITB begitu mudahnya terkena pengaruh gendam. Salah satu korbannya adalah pamanku sendiri.
Apa sebenarnya gendam itu dan bagaimana cara menangkalnya?. Itulah pertanyaan yang membuat aku merasa harus bisa menemukan jawabannya.
Dari beberapa refferensi buku yang aku baca, aku menemukan keterangan bahwa gendam itu merupakan jenis hipnotis negeatif. Dan orang yang rentan terpengaruh adalah orang-orang yang kurang waspada dan sedang banyak pikiran. Makanya pelaku gendam biasanya bekerja dalam angkutan umum, karena biasanya akan ada penumpang yang sedang lelah, banyak pikiran, dan lain sebagainya. Sehingga akan mudah dipengaruhi dengan hipnotis negatif alias gendam ini.
Atau Pelaku ini beraksi di pusat perbelanjaan karena di sana juga banyak orang yang tidak sedang dalam kondisi siaga karena lelah berbelanja, marah karena gagal membeli barang atau malah sedang bingung memilih-milih apa yang akan dibeli.
Cara pelaku melancarkan aksi gendamnya adalah dengan menyentuh bahagian tubuh korbannya lalu berbicara seolah-olah sudah kenal dan berusaha sok akrab namun ada juga yang memasang wajah memelas dan mengatakan kalau dia (pelaku) sedang terkena masalah dan butuh bantuan. Bagian tubuh yang paling sering disentuh adalah bahu yaitu dengan cara ditepuk. Dengan tepukan yang tiba-tiba itu akan membuat kita terkejut dan hilang kesadaran namun disaat itu pula pelaku melancarkan hipnotisnya.
Oleh karena itulah gendam ini tidak akan bekerja pada orang yang waspada ataupun orang yang senantiasa ceria karena kedua tipe orang ini kesadarannya terus terjaga.
Berikut ini aku ceritakan beberapa pengalamanku berhadapan dengan pelaku gendam yang ingin menghipnotisku :
Pertama saat berada di Bogor ketika sedang memarkirkan mobil, ada tiga orang yang menepuk tangan sebagai kode untuk memanggilku. Aku yang sudah hapal dengan modus operandi mereka tentu saja sudah hapal dengan kondisi seperti itu. Dan benar saja, aku ditawarkan sebuah jam tangan rolex oleh orang itu. Sontak aku langsung menepuk pundak orang yang menawariku jam rolex itu sembari berkata " waw.. ini dia jam yang kau cari selama ini" sambil mengeluarkan uang seribu rupiah. Apa yang terjadi setelahnya? Ketiga orang itu mendadak menjadi pucat dan langsung kabur meninggalkan aku.
Kedua saat berada di sarinah dan sedang memilih baju batik untuk saya beli. Tiba-tiba ada tiga orang datang dan salah satunya menepuk pundakku dan menawarkan jam tangan rolex. Segera aku rangkul dia yang menepukku tadi. Dan apa yang terjadi? ketiga orang itu pucat dan langsung lari meninggalkan aku. Lucunya lagi saat turun ke lantai satu, aku kembali bertemu dengan mereka yang sedang mancari mangsa. Setelah ku berikan senyum manis, mereka pun kembali kabur meningalkanku.
Ketiga saat aku berada di gramedia Mall Bekasi. Saat sedang meliha-lihat buku. Kali ini aku lengah, benar-benar lengah. Tiba-tiba ada orang yang menepuk pundakku, aku kaget. Namun karena aku adalah seorang RW yang biasa bergaul dengan warga dan kebiasaanku adalah merangkul warga saat bertemu dijalan dan menanya kan kabar mereka. Jadi reflek orang yang menepukku tadi langsung aku rangkul dan aku bertanya "apa kabar pak?". Tau apa yang terjadi? orang tadi mendadak pucat dan bola matanya terbalik menjadi putih lalu pingsan seketika.
Nah jadi buat pembaca semuanya, jangan mudah kehilangan kesadaran saat berada dikeramaian ya. Jangan hilang fokus karena gendam atau hipnotis negatif ini bekerja dalam waktu dua sampai lima menit. Jadi dalam kurun waktu itu kalau korban gagal dikondisikan, maka itu artinya gendam yang dilancarkan gagal total. Demikian kisah saya ini semoga membawa manfaat buat parap embaca seluruhnya.
Kisah nyata | pengalamanku Menolak gendam
4/
5
Oleh
admin blog