Kisah ini diceritakan oleh seorang Ustadz yang sedang melakukan bimbingan umroh ke tanah suci umat islam di Mekkah. Adalah serombongan peserta umroh yang terdiri dari satu keluarga besar, dimana seluruh biaya umroh ditanggung sendiri oleh sang ayah.
Ayah yang baik itu memberangkatkan umroh seluruh anggota keluarganya dengan biaya sendiri hasil dari menjual tanah miliknya. Awalnya sang ayah ingin berangkat haji namun entah kenapa dia membatalkannya dan lebih memilih untuk melakukan umroh saja bareng istri dan dengan seluruh anak serta menantunya.
Semua perjalanan ini memang terasa dipaksakan dan mendadak. Itu kesan yang diterima saat melakukan bimbingan umroh kepada keluarga besar ini. Tapi yang namanya niat baik kepada Allah jika bisa dilaksanakan dengan sesegera mungkin kenapa harus ditunda.
Singkat cerita tibalah rombongan itu di kota Mekkah, mereka menginap di sebuah hotel dan beristirahat sejenak sembari melepas lelah setelah melakukan perjalan jauh dengan pesawat. Mereka membersihkan diri, rehat sejenak dan bersiap untuk makan malam.
Tiba-tiba terdengar ada suara gaduh, seperti ada yang jatuh ke lantai. Setelah dilihat ternya sang Ayah tadi terjatuh ke lantai dan dahinya berdarah. Melihat itu sang ustadz meminta sang ayah untuk mau dibawa kerumah sakit karena khawatir terjadi apa-apa. Dengan lembut si ayah menolaknya dan lebih memilih untuk tidur saja di kamarnya.
Karena khawatir, Ustadz memanggil putranya dan memintanya untuk membujuk agar ayahnya mau dibawa kerumah sakit. Persoalan umroh bisa ditunda keesokan harinya. Mendengar itu si anak pun bergegas menuju kamar ayahnya dan melakukan apa yang ustadz tadi anjurkan. Tapi sayang bujukan itu kembali ditolak ayahnya.
Akhirnya semua berdoa agar si ayah benar-benar tidak apa-apa supaya besok tetap bisa melakukan ibadah umroh bersama. Selang berapa lama si Ibu mengabarkan bahwa Ayah telah meninggal dunia. Sontak semua terkejut dan menangis.
Sang ustadz juga tak kalah sedih bercampur bingung, bagaimana prosedurnya di mekkah dalam menyikapi persoalan seperti ini. Kejadian seperti ini memang baru ini dialami sang ustadz selama menjadi pembimbing umroh.
Ternyata Allah memudahkan segalanya, proses fardhu khifayahnya mudah, kepengurusan jenasah juga dipermudah oleh pihak kerajaan saudi. Shalat jenazahnya juga istimewa di Masjidil Haram dan dimakmumi oleh kaum muslimin dari seluruh dunia.
Sungguh akhir hidup yang sangat indah bisa wafat di kota Rasululloh, di Masjidil Haram dan di sholatkan oleh seluruh umat islam dari segala penjuru dunia.
Peristiwa saat melakukan perjalanan Umroh ke Mekkah
4/
5
Oleh
admin blog